PP Kauman Lasem Gelar Musabaqah ‘Ilmiyyah 2018

PP Kauman Lasem Gelar Musabaqah ‘Ilmiyyah 2018
Pondok Pesantren Kauman Lasem menggelar Musabaqah ‘ilmiyyah bagi santri pondok dan siswa tingkat Aliyah se-Kabupaten Rembang, pada sabtu 28 April 2018.

Musabaqah ‘Ilmiyyah itu melombakan musabaqah Qiraatil kutub dan Khitabah Bahasa Arab yang diikuti oleh ratusan santri dan siswa dari berbagai kecamatan se-kabupaten Rembang.

Tujuan kegiatan Musabaqah Ilmyyah yang kami gelar ini untuk mempertahankan tradisi lama. Sebab tradisi salaf ini sudah ada dirasa cukup baik

Hal tersebut disampaikan Pengasuh Pondok Pesantren Kauman Lasem KH.Za’im Ahmad Ma’shoem saat memberikan sambutan dihadapan ratusan santri dan siswa dari berbagai pondok pesantren dan sekolah peserta lomba Musabaqah Ilmyyah di ponpes setempat.

“Mempertahankan tradisi lama yang baik dan tidak menjadikan menutup dari hal baru yang lebih baik. Baik itu pengetahuan dan sistem pembelajaram ponpes,”urainya

Di sisi lain, ia juga mengungkapkan bahwa saat ini kebanyakan pengetahuan telah didominasi dengan sistem yang modern.

“Saat ini memang telah didominasi sistem modern dan ini baik dan bagus. Dan yang saya sayangkan ialah ala pesantren kuno semakin terpinggirkan. Namun rata rata yang dilombakan sistem baru atau modern, namun sistem kuno ditinggalkan,”keluhnya

Sementara itu salah satu panitia lomba Abdul Qohar mengatakan, memaknai kitab fatkhul qorib dengan makna gandul ini nantinya bakal ditest oleh dewan juri.

“Setelah dimaknani sesuai dengan tema pengetahuan atau materinya, nanti peserta bakal ditest, diuji oleh dewan juri mengenai pemahamannya,”katanya.

Dalam uji coba tersebut, setiap peserta diberikan waktu 10 menit. Waktu tersebut terbagi dalam beberapa season.

“Season pertama menjelaskan dengan cara memaknai gandul atau salaf ke kitab, setelah itu, dewan juri menguji peserta dan tanya jawab,”urainya.

Selain lomba memaknai kitab salaf dengan cara makna gandul, musabaqah ilmiyyah juga ada lomba khitobah bahasa arab atau pidato bahasa arab.
“Yang pidato bahasa Arab kita mempunyai 3 tema. Diantaranya yakni urgensi bahasa Arab, akhlaqul kharimah dan menciptakan generasi isalami,”ujarnya.

salah satu juri Hamzah Iklil mengatakan, dalam musabaqah qiraatil kutub, santri diwajibkan menyampaikan kitab kuning. “metode yang di gunakan metode klasik, yaitu pembacaan dengan menyertkan tarkib lengkap khas pesantren salafiyyah, kemudian diberi penjelasan.” terang dia.

Terbaik

Setelah seharian berlomba, Khirzul amani dari MA Al Anwar Sarang terpilih sebagai terbaik dalam musabaqah qiraatil kutub. Terbaik kedua dan ketiga, diraih Siti Nur Azizah dari PP. Al Musthofa Lodan dan Mafaachir dari PP. Bustanul Ulum Sedan.

Dalam Lomba Khitabah Bahasa Arab, Nihayatul Ummiyah dari Madarasah Aliyah Al Manar Menoro Sedan menjadi yang terbaik. Sedangkan Siti Nur Faizah dan Imamuddin, keduanya dari PP Al Musthofa Lodan Sarang, mnjadi yang terbaik kedua dan ketiga.

Pengasuh PP Kauman Lasem, KH M. Za’im Ahmad (Gus Zaim) mengapresiasi peserta musabaqah ‘ilmiyyah itu. ” Antusias, minat dan prestasi semua peserta lomba sangat membahagiakan. Tak hanya peserta, banyak santri dan guru pembimbing yang hadir menonton dan menyimak”

beliau menambahkan, PP Kauman Lasem akan berusha melestarikan tradisi musabaqah ‘ilmiyyah itu dikemudian hari.

Kegiatan lomba kali pertama digelar ini tentunya bakal dilakukan tiap tahun. Mengingat saat ini perkembangan pengetahuan semakin pesat. Terlebih perkembangan pengetahuan modern.

Tinggalkan komentar

Blog di WordPress.com.

Atas ↑