Profil

PONDOK PESANTREN KAUMAN

LASEM

I. SEJARAH SINGKAT BERDIRINYA PONDOK PESANTREN KAUMAN
Bulan suci Ramadhan dengan segala keberkahannya menjadi saksi lahirnya sebuah pesantren muda ini, tepatnya tanggal 27 Ramadhan 1424 H, atau 21 Nopember 2003 M.
Pesantren yang diawal berdirinya hanya memilki 3 (tiga) santri putri dan 2 (dua) santri putra ini, oleh pengasuh sekaligus pendirinya yakni KH.M.Za’im Ahmad Ma’shoem di beri nama Pondok Pesantren Kauman, sebuah kebiasaan yang sering dilakukan para kyai terdahulu dalam memberikan nama untuk pesantrennya dengan menisbatkan pada daerah tinggalnya, sebut saja Pondok Pesantren Langitan Tuban, PP. Krapyak Yogyakarta, PP. Lirboyo Kediri,PP. Gontor (sekarang PP. Modern Darussalam Gontor), Perguruan Islam Soditan (sekarang PP. Al Hidayat Lasem) dan masih banyak lagi. Sebuah kebijakan yang dimafhumi dan cukup beralasan, mengingat Pondok Pesantren Kauman merupakan satu-satunya pesantren yang ada di kawasan Kauman, desa Karangturi kecamatan Lasem kabupaten Rembang.
Layaknya sebuah pesantren baru, kesederhanaan serta kesahajaan banyak terlihat disana-sini, terutama kondisi infrastruktur, bangunan asrama santri masih berupa rumah-rumah panggung yang terbuat dari bahan kayu atu sering disebut dengan lumbung, musholla yang terbuat dari bahan yang sama, disamping tempat jama’ah juga difungsikan sebagai sarana belajar mengajar, mengingat belum tersedianya tempat khusus pembelajaran.
Meskipun dalam kesederhanaan jumlah santri terus meningkat dengan pesatnya, kabar tentang adanya pesantren di kawasan pecinan (komunitas Tionghoa) . Dari mulut ke mulut, respect dan respon positif terus berdatangan dari masyarakat sekitar, terbukti dengan adanya orangtua yang menitipkan anak-anaknya (baik putra maupun putri) untuk mendapatkan pendidikan di Pesantren ini, sehingga dalam usianya yang masih tergolong muda, jumlah santri saat ini mencapai 166 santri mukim. 135 santri mahasiswa,270 santri weton, serta 200 santri kalong.
Dan kini di Pesantren Kauman telah berdiri sebuah Perguruan Tinggi Negeri, yang merupakan kelas jauh dari UPBJJ UT (Universitas Terbuka) semarang Pokjar Lasem. Di Pesaantren ini pula setiap tahunnya dilaksanakan Tes seleksi beasiswa study ke Universitas AL AHGAFF Yaman

II. VISI DAN MISI
Layaknya sebuah institusi pendidikan, pesantren Kauman memiliki semangat untuk mencetak, membekali serta mengarahkan santri menuju Ummatan Wasathan (kaum tengah yang baik) dengan penguasaan ayat-ayat Qouliyyah dan Kauniyyah, khususnya yang berorientasi pada “Ilman Technologiyyan”.
Dalam hal ini, visi dan misi pesantren memegang andil yang besar dalam mewujudkan kesuksesan program-program pembelajaran yang diharapkan
” Mempersiapkan santri untuk beraqidah yang kokoh terhadap Allah dan syari’atNya, menyatu di dalam tauhid, berakhlaqulkarimah, berwawasan luas dan keterampilan tinggi (menguasai science & technology dengan segala perkembangannya) yang terangkum dalam “BASTHOTAN FIL ‘ILMI WAL JISMI” (nilai lebih dalam hal keilmuan, ketrampilan dan kemampuan-kemampuan lahiriyyah”

 VISI
“ Berakhlaqul Karimah, Berilmu Diniyyah dan Beramal Shalih “

 MISI
– Mewujudkan santri yang berakhlaq kepada Allah dan kepada makhluq
– Mewujudkan santri yang berilmu syari’at dan beraqidah Ahlussunnah wal jama’ah
– Mewujudkan santri tahfidz yang mampu menghafal al Qur’an dengan baik dan memahami tafsirnya
– Mewujudkan santri yang mampu membaca kitab kuning dengan benar
– Mewujudkan santri yang dapat memberikan kemanfaatan bagi agama, bangsa, Negara dan semua makhluq sosial.

III. LEMBAGA PENDIDIKAN DI BAWAH YAYASAN

1. PONDOK PESANTREN
a. Nomor Statistik Pesantren
Nomor Statistik Pondok Pesantren : 512331714103 Tahun 2003

B. Prestasi Pesantren
1. Juara 1 debat politik SLTA, Memperebutkan piala Mahkamah Konstitusi
2. Juara 1 Sepak Bola Liga Santri Nusantara Region I Jawa Tengah
3. Juara 2 Lomba Qiraatul Kutub tingkat karesidenan
4. Juara 1 Lomba Pidato Bahasa Arab tingkat kabupaten
5. Juara 2 Tartil Al Qur’an tTingkat kecamatan
6. Juara 2 MTQ Putri tingkat kabupaten

c. Letak Geografis
Secara Geografis, daerah tempat berdirinya pesantren ini merupakan dataran rendah, jarak dengan laut ± 2.75 km kearah utara. Letaknya yang berada di jantung kota Lasem, persisnya di Kauman desa Karangturi Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang, dengan batas sebelah utara desa soditan, sebelah timur desa soditan, sebelah timur desa sumbergirang, sebelah selatan desa jolotundo sebelah barat desa babagan. Kecamatan Lasem dengan luas ± 2.317 km² dan terdiri dari 20 desa ini terletak di jalur pantura (pantai utara jawa), jalurtransportasi utama yang menghubungkan antara rembang (Kabupaten paling timur Jawa Tengah) dan Tuban (Kabupaten Paling barat propinsi Jawa Timur). Pemukiman Etnis Tionghoa Banyak dijumpai di desa ini Menjadikan Pesantren ini mudah di temukan.
Berdasarkan data statistik jumlah penduduk berkulit kuning dan bermata sipit (keturunan Tionghoa) di Rw tempat pesantren ini mencapai 94 %, maka tak heran jika masyarakat Lasem menyebut daerah ini kawasan pecinan. Eksistensi Pesantren di tengah komunitas non muslim merupakan nilai lebih dan juga sebuah tantangan bagi semua eksponen civitas pesantren.
Kendatipun berada di lingkungan yang kontradiktif, toleransi sosial agama di junjung tinggi oleh warga pesantren maupun penduduk sekitarnya. Sifat saling menghargai kebebasan beragama, kemajemukan dan hak asasi, mendasari terciptanya lingkungan yang kondusif , perilaku sikap tasamuh (toleran) terhadap tetangga yang sering diajarkan dan dicontohkan pengasuh, menjadi filosofi tersendiri bagi santri, sehingga tidak mengalami kendala untuk berinteraksi dengan masyarakat sekelilingnya.
Kerukunan, kedamaian serta kedewasaan masyarakat dalam menghadapi perbedaan di kecamatan yang terdapat 3 kelenteng, 3 Vihara, puluhan gereja dan ratusan masjid ini benar-benar sudah teruji dan terbukti dengan tak pernah dijumpai adanya konflik berbau SARA yang sering terjadi di daerah lain.

d. Struktur Organisasi Pondok Pesantren Kauman Lasem
Struktur organisasi merupakan komponen yang sangat diperlukan pada pondok pesantren untuk memperjelas relasi dan job deskripsi demi mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan maka diperlukan adanya suatu koordinasi kerja yang baik agar kegiatan pendidikan dapat dilaksanakan dengan baik, efektif, dan efisien.
Sebagai suatu lembaga pendidikan yang didalamnya terdapat berbagai unsur memerlukan suatu tatanan. Ketentuan tugas yang baik menyangkut hak dan kewajiban serta tanggung jawab dalam mengkoordinir pelaksanaan tugas dan kelancaran penyelenggaraan progam-program kegiatan pesantren tersebut.
Sesuai tata tertib organisasi Pondok Pesantren Kauman Lasem secara struktur dipimpin oleh seorang Pengasuh Pondok Pesantren,dibantu olehUstadz/Ustadzah, dan Pengurus.

e. Unit Pendidikan Dan Da’wah
1. Bandongan
2. Sorogan
3. Wetonan malem setu
4. Madrasah Diniyyah dan Munadzarah (MADINA)
5. Madrasah Aliyah Kurikulum Kemenag
6. Tahfidzul Qur’an

f. Kegiatan Tahunan
1. KRH (Khatmil Qur’an Rajabiyyah dan Haul)
2. Seleksi Beasiswa Universitas Al Ahgaff Republik Yaman
3. Ziarah Wali 9 dan rihlah
4. Haflah Akhiris sanah
5. Musabaqah Ilmiyyah

g. Program dan Unit Lain
1. Pos Kesehatan Pesantren (Poskestren)
2. Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren)
3. Perpustakaan
4. Bimbingan Ibadah Umroh

h. Kegiatan Belajar Mengajar
1. Kurikulum Pembelajaran
Kurikulum yang diterapkan dalam pondok pesantren kauman merupakan kurikulum pendidikan pesantren yang terdiri dari pengkajian dan pengajian antara lain :
– Tahfidul Qur’an
– Tafsir
– Hadist
– Mustholahul Hadist
– Fiqih
– Ilmu Tasawuf
– Tajwid dan kitab salaf lainnya
– Gramatika Bahasa Arab (Nahwu, Sharaf, Mantiq)
– Muhadatsah (Percakapan Bahasa Arab)
– Ketrampilan Aplikasi Komputer (MS Word, Spreadsheet, Corel Draw, D E A.)

2. Metode Pembelajaran
a. Metode Sorogan
Sistem pengajaran yang dilaksanakan dengan cara santri maju satu persatu menyimakkan kitab kepada seorang ustadz/ustadzah untuk mengetahui kebenarannya
b. Metode Munadharah (diskusi)
Metode ini dilakukan dengan cara seorang ustadz/ustadzah mengajak santri untuk mengkaji dan memahami suatu permasalhan dengan maksud agar santri memiliki pemahaman yang kongrit. Metode ini sangat tepat untuk mengembangkan cara berfikir yang kritis dan demokratis
c. Bandongan
Adalah suatu metode penyampaian materi dari kitab kuning dimana seorang kyai membacakan dan menjalankan isi kitab tersebut, sedangkan para santri mendengarkan dan memaknai.

3. Metode Ketrampilan
a. Khitobah
Adalah suatu kegiatan latihan ceramah atau pidato yang berisikan da’wah Islamiyyah . Kegiatan ini diperuntukkan untuk para santri guna melatih mental agar besok dikemudian hari siap terjun berkecimpung di masyarakat, kegiatan ini diikuti oleh semua santri dan dipantau oleh para pengurus pondok pesantren
b. Musyawarah / diskusi
Kegiatan in diadakan untuk menambah pengetahuan serta dapat membangun mental santri, karena di dalam musyawarah santri dituntut untuk mengeluarkan argumentasi akan pendapatnya. Oleh karena itu santri dilatih untuk berfikir kritis dalam memecahkan suatu permasalahan yang sedang dihadapi, agar kelak bisa jadi orang yang percaya diri
c. Barjanji, Dhiba’iyah dan Burdah
Kegiatan ini merupakan salah satu aktfitas ritual agama Islam serta sudah menjadi budaya khususnya di kalangan Ahlu Sunnah wal Jama’ah guna menambah syi’ar agama juga untuk meningkatkan “mahabbah” kepada Nabi Muhammad SAW, dengan harapan agar kelak mendapatkan syafa’atNya. Kegiatan ini dilaksanakan dengan cara membaca syair-syair yang dilantunkan dengan lagu-lagu merdu yang isinya tentang pujian-pujian dn sejarah Nabi Muhammad SAW.
d. Yasinan dan Tahlilan
Yasinan dan tahlilan merupakan ajaran yang menjadi ciri khas bagi penganut faham ahlu sunnah wal jama’ah dengan maksud untuk mendoakan arwah orang-orang Islam yang sudah meninggal, di sini para santri dididik untuk mengembangkan ajaran tersebut.
e. Seni Rebana / Hadroh
Rebana merupakan kesenian tradisional ala Islami dengan peralatan yang sangat sederhana menggunakan alat musik pukul terbuat dari bahan kulit, yang dilaksanakan untuk mengiringi kegiatan barjanji, dhiba’an atau burdahan

j. Wirausaha dan Life Skill
1. Pertokoan
2. Processing (membuat kue)
3. Peternakan (lele, ayam, bebek)
4. Pertanian
5. Perkebunan
6. Pembuatan pupuk

k. Pengajar, Pembimbing dan Santri
Pengajar (asatidz/asatidzah) merupakan komponen yang penting dalam pengelolaan lembaga pendidikan. Sebab, pengajar merupakan tenaga professional, yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan, pelatihan, menjadi suri tauladan yang baik bagi para santri, serta melakukan pengabdian pada masyarakat.
Selain pengajar (Asatidz/Asatidzah), santri juga merupakan unsur pokok dalam pelaksanaan pembelajaran dalam sebuah pesantren. Santri merupakan input yang akan berproses bersama di pondok pesantren untuk menjadi out-put yang unggul.
Di pesantren Kauman ini ada beberapa macam santri diantaranya adalah sebagai berikut :
– Santri mukim
Santri yang kesehariannya tinggal penuh di pesantren, sejak pagi, hingga kembali pagi hari lagi. Segala aktifitasnya selama 24 jam di lakukan di sini mulai makan, minum, ibadah, shalat jama’ah, mandi, mencuci pakaian, hingga proses belajarnya.
– Santri Kalong
Di sebut seperti itu (di nisbatkan dengan hewan kalong / kelelawar yang hanya keluar pada malam hari saja untuk mencari makan) karena ia tak sepenuhnya tinggal di asrama pesantren, ia berada di pesantren ketika kegiatan belajar mengajar (pengajian) berlangsung, selebihnya ia tinggal di rumah masing- masing. Biasanya santri jenis ini terdiri dar anak kecil dan i orang- orang yang sudah berkeluarga tetapi masih eksis dalam menuntut ilmu- ilmu agama. Namun, yang perlu di garis bawahi dari definisi santri adalah adanya muwajjahah (bertatap muka) dengan sang guru/ kyai dalam pembelajarannya.
– Santri Weton
Pengertian dari weton hampir sama dengan santri kalong, hanya saja kegiatan belajar mengajar di lakukan setiap 1 minggu sekali ataupun satu bulan sekali, kegiatan yang di lakukan pun sangat beragam, mulai pengajian umum, istighotsah ataupun dialog / tanya jawab seputar agama

l. Rencana Pengembangan
1. Rencana Pengembangan Jangka Pendek (Tahun Ajaran ini)
a) Dua (2) ruang kelas untuk pembelajaran, ini karena penambahan santri baru seiring dengan telah terakreditasinya Madrasah Aliyah dengan nilai “A” (amat baik)
b) Dua (2) lokal untuk ruang computer dan ruang Lab. Bahasa

2. Rencana Pengembangan Jangka Menengah (Tahun Depan)
a) Satu (1) gedung dengan 9 lokal kelas, hal ini karena kami telah mengajukan proposal perijinan Sekolah Tinggi Agama Islam (STIT) dan sekolah menengah kejuruan (SMK) serta Madrasah Tsanawiyyah (MTs)
b) Dua (2) gedung asrama santri putra dan putri untuk menampung ± 150 santri baru.
c) Dua (2) lokal untuk ruang kelas Madrasah Diniyyah dan Munadharah (MADINA)

3. Rencana Pengembangan Jangka Panjang ( 2 tahun ke atas)
a) Membutuhkan lokasi yang representative untuk pengembangan pesantren seluas 2-5 Ha
b) Membutuhkan gedung serba guna untuk kegiatan santri

2. MADRASAH ALIYAH ALHIDAYAT
a. Visi dan Misi
o Visi
“Berilmu, Terampil, Berprestasi dan Berakhlaqul Karimah”
o Misi
1. Mewujudkan generasi ummat yang tekun melaksanakan ibadah wajib atau sunnah
2. Mewujudkan generasi ummat yang santun dalam bertutur kata dan berperilaku
3. Mewujudkan generasi ummat yang berilmu tinggi
4. Mewujudkan generasi ummat yang unggul dalam prestasi akademik dan non akademik sebagai bekal melanjutkan ke pendidikan yang lebih tinggi dan atau hidup mandiri
5. Membina generasi muda yang siap fisik dan mental dalam menghadapi kehidupan yang penuh persaingan

b. Kurikulum MA Al Hidayat
Kurikulum atau materi pendidikan yang dilaksankan di MA Al Hidayat adalah kurikulum terpadu antara kurikulum nasional (MA) dan pendidikan pesantren (lokal / agama)

c. Fasilitas dan Hal Lain
1. Terakreditasi A
2. Lab Komputer
3. Hotspot area
4. Perpustakaan
5. PK IPNU / IPPNU
6. Pramuka
7. Bebas Uang Gedung
8. Asrama Siswa / siswi
9. Tenaga pengajar berkualitas
10. Kegiatan belajar mengajar dilakukan siang hari
11. Beasiswa bagi anak kurang mampu dan berprestasi
12. Beasiswa study lanjut ke Timur Tengah (Yaman & Syiria)
13. Khotmil Qur’an dan Manaqib setiap akhir bulan

3. MADRASAH DINIYYAH DAN MUNADHARAH (MADINA)
Madrasah Diniyyah adalah pendidikan nonformal pesantren tingkat dasar dan menengah dengan kurikulum agama Islam yang diajarkan melalui kajian Kutubut Turats (kitab kuning). Pendidikan Madrasah Diniyyah diselenggarakan dengan system klasikal yang dibagi dalam tingkatan, yaitu :
1. Ula
Pada tingkat ini ditekankan pada pengenalan dan pendalaman dasar-dasar ilmu agama yang mana pada tingkatan ini ditekankan pada hifdzul mutun (penghafalan matan) dan pemahamannya.
2. Wustha
Pada tingkatan ini adalah fase penerapan qowaid dan ilmu alat sehingga santri lebih aktif dalam pembelajaran yang dipandu oleh ustadz

a. Struktur Kepengurusan

STRUKTUR KEPENGURUSAN
MADRASAH DINIYYAH & MUNADHARAH “AL QAWMANIYYAH”

Pelindung : – KH. M. Za’im Ahmad Ma’shoem
– Ny. Hj. Durratun Nafisah
Penasehat : – Ustd. Abdul Rahman
– Ustd. Bushiri

Ketua             : A. Nur Ali Aziz
Wakil Ketua : Sholehuddin Ahmad
Sekretaris    : Umdatun Nisa’
Bendahara   : Munfarichah

 

b. Daftar Ustadz/ Ustadzah

No Nama Pendidikan Terakhir Mengampu
1 K H Za’im Ahmad S1 PAI Fiqih
2 Ny Hj Durrotun Nafisah S1 PAI Tafsir
3 K Habib Ridlwan Pesantren Tasawuf
4 K H Sholahuddin Fatawi S2 PAI Ushul Fiqih
5 Ustadz Sholehuddin Ahmad Pesantren Tauhid
6 Ustadz Abdul Qohar S1 PAI Fiqih
7 Ustadz Aly Azizy Pesantren Nahwu
8 Ustadz Akhmad Sayuti S1 PAI Akhlaq
9 Ustadz Asrori Pesantren Tajwid
10 Ustadz Busyiri Pesantren Tasawuf
11 Ustadz Nu’man Pesantren Tarikh
12 Ustadz Shobirin Pesantren Akhlaq
13 Ustadz Azizun S1 PAI Nahwu
14 Ustadz Moh Dhiya’uddin S1 PAI Akhlaq
15 Ustadz Siswanto Pesantren Nahwu
16 Ustadz Ahmad Murtadlo Pesantren Shorof
17 Ustadz Mudzakkir Pesantren Tasawuf
18 Ustadz Abdurrohman Pesantren Hadits
19 Ustadz Akhmad Syarif S1 PAI Mustholahul Hadits
20 Ustadz Mansur Pesantren Tauhid
21 Ustadz Abdul Wakhid S1 PAI Muhadhoroh
22 Ustadz Jafier Pesantren Muhadatsah
23 Ustadz Munawir Pesantren Seni Rebana
24 Ustadzah Mahfudloh S1 PAI Lughah Arabiyah
25 Ustadzah Alfiah Pesantren Tajwid
26 Ustadzah Munfaricah S1 Managemen Islam Fiqih
27 Ustadzah Umdatun Nisak S1 Ekonomi Islam Fiqih
28 Ustadzah Pipin Aliati S1 Adm. Negara Tajwid
29 Ustadzah Hanik Lailunnajjah Pesantren Qira’ah
IV. STRUKTUR KEPENGURUSAN

STRUKTUR KEPENGURUSAN
YAYASAN KAUMAN LASEM

Dewan Pembina :
Ketua     : Tommy Soetomo
Anggota : Masyhuri Malik

Dewan Pengurus :
Ketua          : Moch Zaim Ahmad
Sekretaris  : Muhamad Munawir
Bendahara : Durrohtun Nafisah

Pengawas :
– Imbang Djaja

STRUKTUR ORGANISASI
PONDOK PESANTREN KAUMAN LASEM

Pengasuh Putra : kh.m. zaim ahmad ma’shoem

Pengasuh Putri : ny. hj. durrotun nafisah

Pengurus Putra :
Ketua             : Ahmad Murtadlo
Wakil Ketua : Imam Rosyidi

Sekretaris    : Ust. Aly Azizi
Bayu Nasrullah
Bendahara   : M. Zaim
Faiq Arul A
Pengurus Putri
Ketua             : Syafi’ul Muzayyanah
Wakil Ketua : Umdatun Nisak
Sekretaris     : Astny Faizatin Nuriyah
Rosyida Nur Laily Zulfa
Bendahara    : Pipin Aliyati
Latifatul Wahidah

Lembaga-lembaga :
1. Lembaga Da’wah dan Humas :
– Akhmad Sayuti
– A. Munawir
2. Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Bahasa :
– Manshur
– Hj. Mahfudloh

STRUKTUR ORGANISASI
KOMITE PESANTREN

Ketua           : H. Moh Khoiron
Skretaris     : Ahmad Tugito
Bendahara : H. Mawardi

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.

Atas ↑